Rapat Koordinasi POKJA Ahli Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2025
Kamis, 11 Desember 2025 | 00:00:00 WIB | Dibaca: 31 Kali

Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Tahun 2025 Digelar, Buku FSVA Resmi Diluncurkan
Muara Sabak — Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur melalui Sekretariat Daerah menggelar Rapat Koordinasi Kelompok Kerja (Pokja) Ketahanan Pangan Tahun 2025 pada Rabu, 10 Desember 2025, bertempat di Ruang Sekretariat DWP Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Gedung Kantor Bersama. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai perangkat daerah serta instansi terkait.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan dibuka secara langsung oleh Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Kaupaten Tanjung Jabung Timur, Drs. Agus Sadikin Mewakili Sekretaris Daerah, yang menegaskan pentingnya sinergi antar OPD dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa penguatan penyediaan pangan, distribusi, penganekaragaman konsumsi, serta pencegahan kerawanan pangan merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor.
Peluncuran Buku Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) 2025
Salah satu agenda utama dalam kegiatan ini adalah Peluncuran Buku Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan/FSVA Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2025. Dokumen FSVA merupakan instrumen penting yang menggambarkan kondisi ketahanan pangan di setiap wilayah, sekaligus menjadi dasar pengambilan kebijakan untuk penanganan kerentanan pangan secara lebih tepat sasaran. Peluncuran buku ini diharapkan dapat membantu pemerintah daerah dalam mengidentifikasi wilayah prioritas, memetakan risiko, serta menyusun program strategis yang lebih terarah.
Berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Tahun 2025 untuk Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dari 93 Desa/kelurahan hanya terdapat 1 Desa/Kelurahan yang masih termasuk kategori Sangat Rentan (Prioritas 1) yaitu Kelurahan Muara Sabak Ulu Kecamatan Muara Sabak Timur; 10 Desa/Kelurahan yang masuk kategori Rentan (Prioritas 2) yang tersebar di 9 Kecamatan dan 39 (tiga puluh sembilan) Desa/Kelurahan yang masuk kategori Cukup Rentan (Prioritas 3), 30 Desa/Kelurahan yang masuk kategori Cukup Tahan (Prioritas 4), 8 Desa/Kelurahan yang masuk kategori Tahan (Prioritas 5). Dan terdapat 5 Desa/Kelurahan yang masuk kategori sangat tahan (Prioritas 6).
Salah satu capaian membanggakan yang disampaikan dalam adalah peningkatan signifikan Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang pada sebelumnya Tahun 2024 menduduki Peringkat 398, saat ini IKP Kabupaten Tanjung Jabung Timur berhasil menduduki Peringkat 77 Nasional. Lonjakan ini menjadi bukti nyata keberhasilan pemerintah daerah dalam memperkuat program ketahanan pangan dan perbaikan data pangan secara berkelanjutan walaupun masih menghadapi berbagai masalah dan tantangan.
Rapat Koordinasi Pokja Ahli Ketahanan Pangan
Setelah peluncuran FSVA, kegiatan dilanjutkan dengan Rapat Koordinasi Pokja Ahli Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Tahun 2025. Rapat ini dipimpin oleh Drs. Nasrul Effendi selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan dihadiri oleh Yazel Fatria, SP selaku Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi , Prof. DR. Zukifli Alamsyah M.Sc, selaku Ketua POKJA Ketahanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Brata Yudha, SP.,M.Si., selaku Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Kabupaten Tanjung Jabung Timur serta melibatkan berbagai OPD seperti Bappeda, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perikanan, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, dan dinas terkait lainnya serta Camat dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Hal-hal yang diperhatikan dan dibahas pada rakor ini menyangkut isu-isu strategis ketahanan pangan dan atau hasil analisis ketahanan pangan dalam bentuk Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA : Food Security and Vulnerability Atlas) yang baru selesai disusun pada akhir November 2025.
Para peserta rapat menyampaikan berbagai masukan dan usulan program, termasuk penguatan data pangan, perbaikan jalur distribusi, serta pemberdayaan masyarakat desa dalam penguatan akses pangan.
Berdasarkan paparan yang diberikan oleh Prof. DR. Zukifli Alamsyah M.Sc, tindakan yang harus dilakukan untuk penanganan terhadap desa-desa Prioritas 1 (Sangat Rentan) dan Prioritas 2 (Rentan) dan Prioritas 3 (Cukup Rentan) dengan 3 cara yaitu :
- Mendorong kolaborasi dan koordinasi antar sektor.
- Meningkatkan partisipasi Masyarakat.
- Melakukan pemantauan secara rutin.
Komitmen Bersama Perkuat Ketahanan Pangan Daerah
Kegiatan ditutup dengan penegasan kembali komitmen lintas sektor untuk mendukung program ketahanan pangan yang berkelanjutan. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur berharap, melalui rapat koordinasi ini, pelaksanaan program ketahanan pangan di tahun 2025 dapat lebih optimal, terkoordinasi, dan membawa dampak nyata bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi risiko kerentanan pangan.


Komentar Facebook